Penentuan Fasor dan Kondisi Leading dan Lagging
Kelompok 9
Adhamyosvi Bayu Segara -2003321071
Bayu Haris Merdiko H - 2003321067
Daya
Secara umum, pengertian daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi listrik yang digunakan untuk melakukan usaha. Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan Watt.
2. Faktor Daya
Faktor daya yang dinotasikan sebagai cos φ
didefinisikan sebagai perbandingan antara arus yang dapat menghasilkan kerja
didalam suatu rangkaian terhadap arus total yang masuk kedalam rangkaian atau
dapat dikatakan sebagai perbandingan daya aktif (kW) dan daya semu (kVA). Daya
reaktif yang tinggi akan meningkatkan sudut ini dan sebagai hasilnya faktor
daya akan menjadi lebih
Rangkaian yang
memiliki nilai impedansi (Z) adalah rangkaian yang
terdiri dari komponen yang memiliki nilai resistansi (R)
dan dihubungkan dengan komponen yang memiliki nilai reaktansi
induktansi (XL) atau reaktansi kapasitif (XC) dari komponen-komponen tersebut
menyebabkan antara tegangan dan arus terjadi pergeseran sudut fasa.
Faktor kerja atau faktor daya adalah konstanta dari nilai kosinus (cosinus)
dari sudut dari sudut pergeseran fasa. Nilai faktor kerja berkisar 0,0 sampai
1,0.
Beberapa contoh nilai faktor kerja pada
peralatan listrik yang digunakan pada kehidupan sehari-hari :
Beban induktif mesin las memiliki faktor kerja
rendah 0,3 sampai dengan 0,5.
Lampu TL memiliki faktor kerja 0,5 sampai dengan
0,7.
Motor listrik memiliki faktor kerja 0,8 sampai
dengan 0,9.
Lampu pijar memiliki faktor kerja 1,0.
Semakin rendah nilai
faktor daya akan mengakibatkan daya reaktif nya makin besar, sebaliknya jika
nilai faktor daya semakin besar maka daya reaktif menuju 0 nol.
Persamaan faktor daya dan faktor reaktif :
Keterangan :
Cos φ = Faktor Daya
P = Daya aktif (W)
S = Daya semu (VA)
Keterangan :
Sin φ = Faktor reaktif
Q = Reaktif induksi (VAR)
S = Daya semu (VA)
Pada teknik listrik faktor daya dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Faktor Daya Unity adalah keadaan dimana arus listrik yang mengalir se fasa dengan tegangan atau tidak terjadi pergeseran fasa antara tegangan dengan arus listrik (nilai Cos φ = 1). Faktor daya unity akan muncul apabila pada suatu rangkaian listrik menggunakan beban bersifat resistansi murni.
1.
Faktor Daya Leading (Mendahului) adalah keadaan dimana fasa tegangan
drop pada beban mendahului (leading) terhadap tegangan sumbernya. Hal
tersebut disebabkan oleh beban yang bersifat kapasitansi atau memiliki
nilai reaktansi kapasitif (XC), karena beban kapasitor menyebabkan
pergeseran fasa sebesar φ. Faktor daya mendahului (leading) adalah
keadaan faktor daya saat memiliki kondisi-kondisi sebagai berikut :
1.
Beban/ peralatan listrik memberikan daya reaktif dari sistem atau beban
bersifat kapasitif.
2.
Arus mendahului tegangan, V terbelakang dari I dengan sudut φ
Dari Gambar terlihat bahwa arus mendahului tegangan maka daya
reaktif tertinggal dari daya semu, berarti beban memberikan daya reaktif kepada
sistem.
1.
Faktor Daya Lagging (Tertinggal) adalah keadaan dimana fasa arus
listrik tertinggal (lagging) terhadap tegangan sumbernya. Hal tersebut
biasanya disebabkan oleh beban yang bersifat induktansi atau memiliki
nilai reaktansi induktif (XL), karena beban pada umumnya berupa induktor
atau lilitan yang menyebabkan pergeseran fasa sebesar φ.
faktor daya terbelakang (lagging) adalah
keadaan faktor daya saat memiliki kondisi-kondisi sebagai berikut :
1.
Beban/ peralatan listrik memerlukan daya reaktif dari sistem atau beban
bersifat induktif.
2. Arus (I ) terbelakang dari tegangan (V),
V mendahului I dengan sudut φ
Dari Gambar terlihat bahwa arus tertinggal dari tegangan maka daya reaktif mendahului daya semu, berarti beban membutuhkan atau menerima daya reaktif dari sistem.
Contoh soal :
1. 11 batang lampu TL
36 W dirangkai secara seri pada sumber tegangan bolak-balik, jika diketahui
total daya semu pada rangkaian lampu tersebut adalah 792 VA. Berapakah
nilai faktor daya nya?
Diketahui : P = 36 W x 11 =
396 W
S = 792 VA
Ditanya : cos φ = ?
Jawab :
2. Jika suatu alat
listrik memiliki daya reaktif 120 VAR, dan daya semu sebesar 200
VA. Berapakah faktor reaktif nya?
Diketahui : Q = 120 VAR
S = 200 VA
Ditanya : sin φ = ?
Jawab :
3. 3.Penyebab faktor gaya rendah
Hal-hal yang
menyebabkan faktor daya bernilai rendah, diantaranya penggunaan beban induktif berupa
:
1. Transformator,
2. Motor induksi,
3. Generator Iiduksi, dan
4. Lampu TL.
Mengenal Istilah Lagging dan Leading pada Beban Listrik
Secara garis besar, beban-beban
dalam rangkaian listrik dikategorikan menjadi 3, yaitu: resistif, induktif dan
kapasitif. Bila artikel sebelumnya membahas Konsep Impedansi pada ketiga beban
tersebut, kali ini kita akan mengenal istilah lagging dan leading.
Beban rangkaian bersifat resistif, maka tegangan dan arus memiliki fase yang
sama.
Contoh soal 1:
Sebuah resistor terhubung dengan tegangan AC, dimana nilai R = 5 Ω, V = 10 V, f
= 1 MHz, hitung arus yang mengalir padanya?
Penyelesaian 1:
Z = R + jXL + jXC
Z = 5 + j0 + j0
Z = 5 Ω
I = V / Z
I = 10 V / 5 Ω
I = 2 A
Bentuk gelombang beban resistif terlihat seperti di bawah ini
Beban rangkaian bersifat induktif, maka fase arus akan tertinggal dari tegangan
atau disebut dengan istilah lagging (tertinggal, terbelakang).
Contoh soal 2:
Sebuah induktor terhubung dengan tegangan AC, dimana nilai L = 1 μH, V = 10 V,
f = 1 MHz, hitung arus yang mengalir padanya?
Penyelesaian 2:
Z = R + jXL + jXC
Z = 0 + j6,28 + j0
Z = j6,28 Ω ... (lihat di Reaktansi Induktif)
Z = 6,28 ∟ 90° Ω
I = V / Z
I = 10 ∟ 0° V / 6,28 ∟ 90° Ω
I = 1,6 ∟ -90° A
Bentuk gelombang beban induktif (lagging) terlihat seperti di bawah ini
Beban rangkaian bersifat kapasitif, maka fase arus akan terdahulu dari tegangan atau disebut dengan istilah leading (terdahulu, terdepan).
Contoh soal 3:
Sebuah kapasitor terhubung dengan tegangan AC, dimana nilai C = 25,33 nF, V = 10 V, f = 1 MHz, hitung arus yang mengalir padanya?
Penyelesaian 3:
Z = R + jXL + jXC
Z = 0 + j0 -j6,28
Z = -j6,28 Ω ... (lihat di Reaktansi Kapasitif)
Z = 6,28 ∟ -90° Ω
I = V / Z
I = 10 ∟ 0° V / 6,28 ∟ -90° Ω
I = 1,6 ∟ 90° A
Bentuk gelombang beban kapasitif (leading) terlihat seperti di bawah ini
BAGUSS BANGETT
BalasHapusbagaimana cara memperbaikin faktor gaya yang rendah?
BalasHapusApa akibat dari lemahnya faktor daya? Apakah memengaruhi tingkat rugi-rugi daya dan tegangan?
BalasHapusIzin menjawab pertanyaan cris,jawabannya adalah iya,karena dalam kasus rendahnya Faktor Daya ,akan ada drop tegangan yang cukup besar dan kerugian disepanjang penghantar dan hal ini akan menyebabkan sistem atau peralatan akan memiliki nilai efisiensi yang rendah.sehingga akan mempengaruhi tingkat rugi daya dan tegangan
HapusJawaban diatas atas nama bayu haris m.h. Kelompok 9
Hapus